Film Script
St. Watersburg, Waterblue
Di tahun 1235, ada sekelompok penyamun yang memiliki kekejaman seperti Tempest. Mereka melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain. Sampai suatu saat mereka tiba di sebuah kota St. Watersburg. Pada akhirnya, kota St. Watersburg pun berhasil dijarah habis-habisan oleh sekelompok Robers Gang. Semua rumah dihancurkan dan penghuninya dibunuh habis-habisan. Hingga yang tersisa hanyalah puing-puing mayat yang berserakan. St. Watersburg akhirnya menjadi kota mati. Namun ternyata ada dua orang anak kecil yang berhasil bersembunyi di balik reruntuhan. Mereka selamat, bahkan ketika Robers Gang telah pergi dari St. Watersburg, mereka berdua berjanji akan kembali menghidupkan kota St. Waterburg seperti sedia kala.
1345 (Satu abad selanjutnya)
Di sebuah kota mati, di mana tak ada manusia dari luar yang berani datang ke kota mati tersebut, tinggallah dua keluarga kejam, Meikhuy’s family dan Lhokhuy’s family. Mereka bisa membunuh siapa saja yang datang ke kota mati. Mereka adalah keturunan penghuni St. Watersburg yang asli. Mereka semua mengidap penyakit autis yang diturunkan dari kegilaan nenek moyang mereka. Akhirnya keautisan tersebutpun telah tertanam di setiap tubuh generasi berikutnya, berikutnya, dan seterusnya.
1375
Di pelataran kota yang tak lagi terlihat kota. Orang luar lebih menyebutnya dengan istilah hutan liar. Di tengah hutan liar St.Waterburgs, sekelompok anak autis sedang assik bermain.
Yakhuy : “Hahaha, kita mulai permainan ini!”
Sekolompok anak lainpun ikut berkumpul dan bersorak liar, mengadu-ngadu tangan, saling tos, dan mulai kembali berkumpul melakukan rapat
Yakhuy : “Semua…. STOP!!!! Jangan ada suara lagi. Kita mulai rapatnya!”
Zekhuy : “Apakah semua kelompok gang kita sudah hadir?”
Kachuy : “Saya absen semua, Yakhuy sang pimpinan jagal! Zekhuy dan Takhuy sang para pelatih jagal! Anggota, Kachuy, ‘wowoi aku hadir, Chikuy, Pakhuy, Sikhuy, Nakhuy, Rikhuy!”
Semua menjawab dengan gaya masing-masing, mereka autis, mereka semua autis, dan merekapun selalu hidup dengan dunianya. Bahkan ketika mereka menjawab absen, banyak yang terlihat bertingkah aneh. Ada yang memukul-mukul kepala, ada yang sambil melempar-lempar batu, ada yang menari-nari. Mereka assik dengan dunianya. Namun mereka semua satu, satu dalam satu permainan.
Yakhuy yang dari tadi melamun, tiba-tiba berteriak dan mengagetkan para anggota yang sedang berada di dunianya sendiri.
Yakhuy : “ANCUR!!!”
Semua : “ANCUR????”
Yakhuy : “Kenapa semua anggota kebanyakan wanita?”
Lyekuy : “YAKHUY, walau kita para wanita. Kita lebih kejam dari laki-laki di manapun di luar sini!”
Wanita : “Kwkwkwkwk, hahhaha benar!”
Nakhuy : “Benar apa yang dikatakan mereka Yakhuy. Toh mereka semua jago menjagal. Mereka semua selalu bisa membunuh manusia-manusia luar yang datang ke sini.”
Zekhuy : “Diam semua, Yakhuy adalah pimpinan kita. Lagi pula dia anak tertua dari Lhokhuy. Hei, Yakhuy. Apa alasannya kau tiba-tiba berpikir seperti itu?”
Yakhuy : “Kita harus mencari cara, kemarin aku ke Illioniss. Kalian tahu kan tempat itu tempat apa?”
Chikhuy : “Iya aku pernah ke sana, dan di sana banyak orang-orang baik. (Muntah). Mereka makan-makanan aneh, semua menjijikan. Tidak seperti kita.
Nakhuy : “Ikh, aku belum ke sana…. Memang mereka makan apa?”
Pakhuy : “Ah, makanya Nakhuy. Walau kamu bungsu, kamu harus tahu keadaan di Illionis seperti apa.”
Chikuy : “ Benar, di sana sangat menyiksa. Iiiih, mereka makan-makanan hmm…..RO…” (berpikir)
Lyekhuy : “Roti!!!!”
Semua muntah, kecuali Nakhuy yang masih bingung membayangkan roti.
Nakhuy : “Apa itu roti?”
Kachuy : “Itu sejenis makanan yang terbuat dari (mau muntah). Entahlah, akupun pernah memakannya dan tak ada rasa apa-apa. Lebih baik aku makan semut, hm… walau kecil tetapi berasa. Pedas…. Lezaat… Nikmat. daripada makan makanan kapuk seperti itu.”
Yakhuy : “Tuh lihat Zhekuy, kalau perempuan itu seperti itu. Mereka pasti banyak omongnya!” (marah)
Wanita : “Maaf!!!” Semua menyesal sambil tertawa-tawa.
Takhuy : “Aku mulai setuju. Nanti aku cari solusi. Tetapi tadi aku rasa, sebelum para wanita itu berbicara, bukankah kau Yakhuy mau bercerita tentang Illionis? Memang ada apa?”
Yakhuy :“Me-re-ka, mereka tahu kalau keberadaan kita di St.Waterburgs itu bukan hantu.” (Menghela nafas)
Semua : “Apa????”
Yakhuy : “Ketika aku menyebrangi Lissoury River. Ada tiga orang yang mengikutiku.”
Zhekuy : “Tapi bagaimana bisa? Tidak ada yang berani.”
Yakhuy : “Tapi aku benar-benar lihat. Perahu mereka ada di belakang perahuku. Sepertinya mereka tinggal di St. Mouis. Jalan lain menuju Illionis.”
Takhuy : “Kapan kau ke sana? Kenapa tidak pakai jalan tikus? Pemimpin aneh. Kalau saja aku yang paling tua di sini.”
Nakhuy : “Takuut….”
Zhekuy : “Ya sudah-sudah. Kalau misalnya tiga orang tersebut melewati Lissoury River (membuka peta) bearti mereka akan bermalam di pinggiran hutan ini. Ah masih jauh ke St. Waterburgs, mereka bisa lebih cepat kalau mereka langsung mengambil jalan lurus. Hei, kita jagal saja mereka bareng-bareng. Bagaimana?”
Semua kecuali Yakhuy menjawab setuju. Yakhuy malah terdiam memikirkan sesuatu. Lama dan lama. Sampai semua yang ada di sana ikut melihat Yakhuy dan melamun di depan wajah Yakhuy.
Yakhuy : “Hei, apa maksud kalian! Tidak sopan!”
Kachuy :“Kamu kenapa Yakhuy? Kita jadi khawatir?”
Chikuy : “Iya, kita semua sedang berusaha memasuki dunia lamunanmu. Namun susah. Sulit!”
Yakhuy : “Temanku semua, rasanya aku harus menceritakan hal ini. Sebuah rahasia tentang St. Waterburgs dan kalian harus tahu.”
Semua : “Rahasia apa?”
Yakhuy : “Tentang St. Waterburgs!!”
Lyekhuy : “Iya bagaimana? Ceritakan!”
Nakhuy :“Tunggu, jangan dulu” (mengambil beberapa makanan yang terbuat dari serangga)
Chikuy : “Assik mauu!”
Takhuy : “Kalian bisa diam?”
Wanita : “Baik!” (merunduk malu)
Zekhuy : “Yakhuy cepat ceritakan rahasia itu!”
Yakhuy :“Baik. Jadi seperti ini. Dulu, St.Waterburgs merupakan sebuah kota yang maju. Semua yang ada di sini adalah bangunan yang megah, bukan hutan belantara seperti sekarang ini. Sampai suatu saat, ada sekelompok penyamun dari negara Rakansas.”
Kachuy : “Rakansas? Nama Negara yang aneh! Memang Rakansas di mana? Daerah mana?”
Zekhuy : “Ah berisik. Bukan kah kau sering melihat peta. Harusnya peta dunia ini sudah tergambar dalam ingatanmu!”
Lyekuy : “Berisik! Pokoknya ketika kita ke Rakansas, kita harus melewati St. Mouis dan melewati Cairos, tentunya kita harus melewati sungai yang ganas, banyak batu-batu terjal. Minissipi River, lalu…”
Takhuy : “STOP. Kapan kapten kita angkat bicara kalau kalian terus berisik. Sekarang serius. Tidak ada lagi yang menyela perkataan kapten kita. Ayo Yakhuy! Ceritakan dengan singkat dan padat!”
Yakhuy : “Baiklah, semua mohon dengarkan aku. Ini demi keselamatan kita semua. Tapi, tadi sampai mana ceritanya?”
Semua : “Robbers Gang!!”
Yakhuy : “Iya benar. Robers Gang adalah sekawanan penyamun yang jahat, mereka melakukan penjarahan sepanjang Minissippi River. Sampai suatu saat mereka tiba di St.Waterburgs. Sebuah kota yang kaya raya dan penghuninya hidup dengan kebahagiaan. Mereka berlaku kejam di sini, mereka membunuh semua penghuni St.Waterburgs. Pembunuhan masal tersebut disaksikan langsung oleh nenek moyang kita. Vokhuy dan Rekhuy. Semua dibabat habis. Katanya semua penghuni St.Waterburgs yang tertangkap basah dikuliti. Dagingnya dipotong-potong. Robers Gang seperti Tempest, kekejamannya sebanding dengan Dracula di abad pertengahan.”
Pakhuy : “Jadi…”
Semua : “(Berbalik arah) Syutt!”
Pakhuy : “Aku Cuma mau nanya kalau nenek moyang kita waktu itu segede apa?!”
Takhuy : “Nanti dia ceritakan!”
Yakhuy : “Waktu itu, nenek moyang kita masih kecil. Tapi, walaupun mereka masih kecil, di saat itu pun mereka langsung berjanji bahwa ketika dewasa nanti, mereka akan membalas semua kekejaman para penyamun tersebut. Oleh karena itu, mereka mengajarkan semua kekejaman yang mereka lihat kepada anaknya, anaknya kepada anaknya lagi, dan sampai kepada kita agar tak ada seorangpun yang berani lagi menjarah St.Waterburgs.”
Kachuy : “Aku bisa mengambil benang merah dari semua cerita itu. Pantas sampai saat ini tidak pernah ada lagi yang berani ke St.Waterburgs. Benarkan? Para leluhur kita berhasil menjaga St. Waterburgs. Makanya, orang asing yang datang ke sini selalu merasa ketakutan.”
Pakhuy : “Haha, benar. Mereka menyangka kalau di sini ada hantu yang sangat kejam. Setiap orang yang datang ke sini, mereka tidak akan pernah kembali lagi.”
Chikuy : “Wow, fantastic!”
Lyekuy : “Wah, aku baru tahu. Pantas saja dari sejak kecil kita diajarkan untuk membentuk gang yang kejam seperti ini. Hahaha, sebuah gang yang dimotori para orang tua kita. Membentuk pondasi pertahanan. Kita adalah pahlawan St.Waterburgs!”
Semua : “HIDUP!!!”
Pakhuy : “Yakhuy, walaupun kita wanita. Ha, aku yakin. Mereka pasti takut melihat kita!”
Semua : “Hahaha, yaiyalah!”
Semuanya mulai narcis kecuali Yakhuy yang masih merenung.
Takhuy : “Emang, ciri-ciri mereka seperti apa?”
Yakhuy : “Yang satu berbadan besar, gagah, kuat, dan sangat menakutkan.”
Zekhuy : “Terus yang satu lagi?”
Yakhuy : “Yang satu lagi, sebaliknya, berbadan kecil, tapi dari wajahnya terpancar keberanian yang luar biasa.”
Nakhuy : “Satu, dua, tadi….?”
Lyekhuy : “Tiga orang!!!”
Takhuy : Oh yah, yang satu lagi seperti apa wujudnya?”
Kachuy : Pastinya seperti manusia lainnya ‘kan?”
Semua : “Yaiyalah pasti!!!”
Yakhuy : “Yang satu sepertinya membawa bayi…”
Semua : “Bayi?”
Chikuy : “Whouih…. Lezat!!!”
Kachuy : “Wah jadi gak sabar niyh.”
Takhuy : “Tunggu jadi yang kamu takutkan itu apa Yakhuy? Sepertinya mereka tidak berbahaya!”
Yakhuy : “Aku bilang mereka semua berbahaya!!”
Zekhuy : “Sudah, sudah. Lebih baik kita susun rencana untuk membunuh mereka.
Merekapun berkumpul, kembali rapat dengan serius untuk merencanakan pembunuhan yang kejam.
***
Di pesisir St. Waterburgs terlihat tiga orang yang ditakuti Yakhuy berkumpul dengan assik. Mereka kelelahan, namun dalam kelelehan mereka masih sempat bermain dan bercanda.
Kachuy : “Hei tingkah mereka seperti anak kecil, lihatlah!”
Di balik pepohonan mereka mengintip apa yang dilakukan tiga orang tersebut.
Pakhuy : “Wah iya, aku jadi gak tega melihat mereka bermain seperti itu.”
Tiga orang tersebutpun sedang assik bermain bola. Yang satu menjadi kipper dan yang satu lagi menjadi penendang bola, dan yang satu lagi, si wanita yang membawa bayi tengah assik menyuraki mereka.
Dari balik pohon, sang para anak autispun merenung. Yang satu ada yang menangis.
Nakhuy : “Mereka hidup bahagia. Hikz… Hikz… haruskah kita mengusik mereka?”
Lyekhuy : “Teman! Tapi kita harus sadar, ingat! Ingat! Sejarah St.Waterburgs kita seperti apa? Apa kita mau sejarah seperti itu terulang kembali untuk kedua kalinya? Maaf saja yah! Aku tak rela!”
Pakhuy : “Haha, benar. Lagipula kita sudah lama tidak makan bayi. Whuah pasti lezat! Aku tak sabar ingin menguliti mereka! Haha!”
Beberapa dari mereka yang semula bersedih kembali bersemangat.
Wanita : “Wah makanan…! Lezat!”
Takhuy : “STOP!!!”
Wanita : “Be-ri-sik….”
Takhuy : “Kalian yang berisik terus!!! Syutt!”
Zekhuy : “Hei kalian semua. Siap-siap yah. Yakhuy dan Chikuy sedang beraksi menuju mereka. Nanti kalau ada aba-aba. Kita semua langsung menyerang mereka. Okay!”
Wanita : “Siiiaaapppppp!”
Dari kejauhan terlihat Chikuy datang dan mulai beraksi melintasi tiga orang tersebut. Ketika seorang di antara mereka hendak mengambil bola, chikuy yang lewat di hadapan sosok yang bertubuh tinggi-besar pun saling berhadap-hadapan. Chikuy memandang lama sosok tubuh besar tersebut, dan begitupun sebaliknya. Lama. Mereka terus saling bertatapan.
Lyekhuy : “Eh dasar dodol! Mereka sedang ngapain sich malah bertatap-tatapan gitu!”
Kachuy : “Jangan-jangan mereka jatuh cinta lagi?”
Takhuy : “Gak mungkin… gak mungkin…!”
Zekhuy : “Haha bisa juga kamu ketakutan!”
Semua langsung melirik ke arah Takhuy, melihat ekspresi Takhuy yang sedang patah hati.
Semua : “Hahaha”
Tertawa dengan gaya masing-masing, dengan gaya keautisan mereka masing-masing.
Begitupun halnya dengan dua orang asing di pesisiran tersebut memandang temannya dengan aneh. Sang wanita yang membawa bayi menggeleng-gelengkan kepala sambil mencabuti rumput di depannya. Sedangkan, sang keeper malah melamun sambil tersenyum-senyum sendiri.
Orang asing 1 (Thebe=keeper) : “Akhirnya, si Ucup jatuh cinta juga! So sweet!”
Langsung mendekat ke arah mereka berdua. Namun ketika dia mendekat, Chikuy dan Ucup tersadar kalau mereka diperhatikan. Entah kenapa Chikuy malah melanjutkan jalannya seperti tak terjadi apa-apa. Begitupun Ucup yang tadi mematung menatap Chikuy kembali berlari untuk mengambil bola.
Orang asing 1 (Thebe) : “Hei, kalian berdua itu kenapa? Bukankah kalian berdua itu sudah saling kenal?”
Chikhuy dan Ucup pun langsung berhenti seketika. Berjalan dengan gaya mundur dan kembali berpapasan. Saling menunjuk dan saling berteriak.
Ucup : “Aaaaaakhahah, chikuy ‘kan? Ikh udah lama dech ikkeu gak ketemu….” (Bergaya seperti banci)
Chikhuy : “Iya ni aku!”
Mereka berdua pun saling mengenang masa lalu. Thebe sang temannya pun yang dari tadi memperhatikan ikut bergabung. Mereka bercanda dan tertawa, sampai pada akhirnya, Yakhuy memulai aksinya. Merebut si bayi dari tangan wanita asing tersebut. Ucup dan Thebe pun mulai menyadari kalau temannya yang sedang berteriak-teriak dalam keadaan berbahaya.
Orang Asing 2(Yurina) : “Toloong, bayiku! Bayiku!”
Kontan, teman-temannya pun langsung mengejar Yakhuy.
Zekhuy : “Akhirnya rencana kita berhasil!”
Takhuy : “Berhasil, berhasil. (Meledek) Jangan dulu senang. Ayo semua kita siapkan peralatan untuk membunuh mereka. Huh, apalagi yang berbadan besar itu. Tak perlu kita takutkan, dia hanya banci!”
Semua : “Hahaha”
Merekapun melanjutkan aksinya. Ketiga orang asing tersebut disekap. Kekejaman merekapun dimulai. ***
Di Cabin.
Ucup : “Chikuy kita ‘kan teman. Kok kamu tega sih berlaku ini pada ikkeu?”
Chikuy : “Habis kamu sudah memasuki wilayah St. Waterburgs.” (Kesal)
Thebe : “Tapi yang aku tahu St. Waterburgs itu hanya tinggal sejarah. Hanya ada dalam cerita!”
Yakhuy : “Kurang ajar! Maksud kamu apa?”
Zekhuy : “Sudah-sudah tenang. Kita makan dulu sekarang.”
Takhuy : “Iya nich, sudah lama tidak makan daging bayi, huh lapaar.”
Yurina : “Kalian KEJAAAMMM! Tidaak!!!”
Yakhuy : “SEMUA! Ayo beraksi!”
Merekapun mulai beraksi dengan kejam. Mencabik-cabik bayi tersebut dengan keji. Sang pemilik bayi tersebut hanya bisa berteriak dengan sekencang-kencang mungkin.
Tiba-tiba dari arah luar cabin, datang Mekhuy, seorang wanita dewasa yang berpakaian rapih. Dialah sang ibu dari beberapa anggota murderers gang. Zhekhuy, Chikuy, Kachuy, dan Nakhuy adalah anak Mekhuy. Dari belakangnya diikuti seorang laki-laki yang mimiknya memperlihatkan kekesalan, dialah Lokhuy, sang ayah dari Yakhuy, Takhuy, Lyekuy, dan Pakhuy.
Lokhuy : “STOP! Hei anakku semua sini! Yakhuy! Kembalikan BONEKA-nya!”
Semua anak-anak Lokhuy menghadap dan menghentikan permainan.
Mekhuy : “Aduh kalian itu sedang apa sich? Ulin weh jeung ulin nyak! Ceuk ema oge yeuh kalian jangan terus mainin anak-anaknya pak RT! Aduh maaf yah, anak-anak ibu memang AUTIS semua.” (Sambil membuka tali yang diikatkan)
Yurina : “Hikzz, BAYI-ku! Kasian kamu mau dimakan!”
Ceritapun berakhir. St. Waterburgs pun kembali seperti sedia kalanya. Catatan-catatan sejarah St.Waterburgs hanya ada dalam imajinasi mereka. Tidak ada yang bisa disalahkan kenapa bisa seperti itu. Mereka hanyalah sekelompok anak autis yang polos. Mereka seperti anak autis lainnya, memiliki dunianya sendiri. Di mana dalam dunianya mereka bisa bercerita, berpetualang, dan bermimpi. Mereka bukanlah anak-anak biasa.
***+++***
EDITOR FILM : AAN
Para Pemain :
CHIKA= Kachuy OCHI= Chikhuy
IPAH= Pakhuy SIRLY= Lyekhuy
UZE = Zekhuy TINA = Nakhuy
YASIR = Yakhuy YATIMAN = Lokhuy
NATHAN= Takhuy RINA = Yurina
TB = Tebhe AYA = Meykhuy
YUSUF = Ucup